Pendahuluan
Dalam suatu
perusahaan manufaktur, sistem penyimpanan hasil produksi sangatlah penting
peranannya. Tidak mungkin barang produksi yang dihasilkan akan langsung
didistribusikan ke semua pelanggannya. Hal ini menyebabkan kebutuhan adanya
tempat penyimpanan dan sistem penyimpanan yang baik. Tempat penyimpanan yang
baik tidak harus sangat besar sebab jika ditunjang dengan sistem penyimpanan
atau sistem inventaris yang baik maka pemanfaatan tempat penyimpanan bisa
maksimal. Selain itu proses pemasukan dan pengeluaran barang juga merupakan hal
yang umum terjadi. Dengan banyaknya jenis barang yang mungkin akan disimpan dan
dalam jumlah yang bersar pula maka akan timbul kesulitan dalam melaksanakan
proses pemasukan dan pengeluaran barang. Akan sangat lebih menyulitkan lagi
jika proses tersebut masih dicatat dan diatur secara manual.
Sistem inventaris
yang baik haruslah memperhatikan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan
proses pemasukan dan pengeluaran barang. Hal – hal yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana menyusun barang agar tempat yang ada termanfaatkan secara
maksimal, bagaimana mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya
sehingga pengeluaran kembali barang tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Jika
proses pengaturan dilakukan secara manual, butuh banyak catatan berupa peta
posisi barang yang setiap saat bisa berubah. Selain membutuhkan banyak catatan
juga memungkinkan terjadinya kesalahan yang berulang-ulang, seperti penumpukan
suatu barang di atas tumpukan barang yang berbeda sehingga mudah terjadi
kesalahan pencocokan catatan stok barang dengan barang yang ada di gudang.
Selain itu tercecernya barang juga sangat mungkin terjadi, terutama jika
aktivitas sangat tinggi sedangkan pengawasan kurang. Dengan adanya perangkat
lunak yang dapat membantu mengatur posisi barang serta menampilkan peta dari
barang yang harus dikeluarkan, maka proses keluar masuk barang akan lebih
efektif dan efisien.
Perangkat
lunak yang dikembangkan dimaksudkan untuk mencatat hasil produksi serta jumlahnya dan kemudian mencari tempat yang paling tepat untuk meletakkan hasil
produksi tersebut dalam gudang. Jika ada proses pengambilan barang dari gudang
maka akan ditampilkan dalam bentuk peta untuk mengetahui lokasi barang yang
seharusnya dikeluarkan terlebih dahulu.
Sistem Inventory dan Backtracking
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam sistem inventory perusahaan adalah sistem pemasukan, pengeluaran,
pemeriksaan stok dan pembuatan laporan. Sedangkan untuk pencarian tempat yang
tepat untuk barang yang akan diinventori adalah dengan menggunakan algoritma
backtracking, yaitu penelusuran kemungkinan satu persatu sampai didapat solusi
yang paling baik. Berikut adalah
penjelasan sistem inventory yang berlaku dalam gudang secara umum serta
penjelasan algoritma backtracking secara terperinci.
Untuk sistem inventory, yang akan ditekankan pada proses pemasukan barang,
pengeluaran barang serta pemeriksaan stok barang. Berikut akan dijabarkan lebih
detail lagi mengenai ketiga proses tersebut.
1. Pemasukan
barang
Pemasukan
barang merupakan proses penambahan inventori barang. Proses pemasukan barang
dalam perusahaan terjadi setelah adanya pembelian dari supplier. Jika terjadi
retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventori barang baru
tetapi akan disimpan sebagai barang rusak.
2. Pengeluaran
barang
Pada proses
pengeluaran barang, kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang kepada pelanggan
sesuai dengan pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan.
Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah dibuat dan dibuat
juga surat jalan untuk barang yang sudah dikeluarkan.
3. Pemeriksaan
stok
Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per
triwulan namun bisa juga dilakukan tidak secara periodik. Pemeriksaan stok
tidak selalu dilakukan secara keseluruhan, tetapi lebih sering dilakukan untuk
beberapa barang yang dianggap memiliki penjualan yang baik.
Backtracking merupakan bentuk
algoritma yang banyak dan sering digunakan dalam memecahkan permasalahan yang
bersifat kombinasi.







0 komentar:
Posting Komentar